STUDI ISLAM DENGAN PENDEKATAN SEJARAH
(SEJARAH PERIODE NABI,PERIODE KLASIK,PERTENGAHAN DAN MODEREN)
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Metodologi Studi Islam semester I
Dosen
Pengampu:
Drs. Ma'mun Mu'min, M.Ag
Disusun
oleh:
1.
Moh. Abdul Jawad : 1310120008
2. M.
Lukman Kusuma : 1310120009
3. Siti
Nurmiyati :1310120010
PROGRAM STUDI TARBIYAH JURUSAN PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2013/2014
STUDI ISLAM DENGAN PENDEKATAN SEJARAH
(SEJARAH PERIODE NABI,PERIODE KLASUK,PERTENGAHAN DAN
MODEREN)
A. Pendahuluan
Islam
telah menjadi kajian yang menarik minat banyak kalangan dan studi keislaman pun semakin berkembang. Islam tidak
lagi dipahami hanya dalam pengertian historis dan doktriner (normatif) saja, tetapi telah menjadi
fenomena yang kompleks. Islam tidak hanya terdiri dari rangkaian petunjuk
formal tentang bagaimana seorang individu harus memaknai kehidupannya. Islam
telah menjadi sebuah sistem budaya, peradaban, komunitas politik, ekonomi dan
bagian dari perkembangan dunia. Mengkaji dan mendekati Islam, tidak lagi
mungkin hanya dari satu aspek, karenanya dibutuhkan metode dan pendekatan interdisipliner [1] .
Sementara itu, agama atau keagamaan sebagai sistem
kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat dikaji melalui berbagai sudut
pandang. Islam khususnya, sebagai agama yang telah berkembang selama empat belas abad lebih menyimpan banyak masalah yang
perlu dipelajari dan diteliti, baik itu menyangkut ajaran dan pemikiran
kegamaan maupun realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya. Salah satu sudut
pandang yang dapat dikembangkankan bagi pengkajian Islam itu adalah pendekatan
sejarah. Berdasarkan sudut pandang tersebut, Islam dapat dipahami dalam berbagai
dimensinya. Betapa banyak persoalan umat Islam hingga dalam perkembangannya
sekarang, bisa dipelajari dengan berkaca kepada peristiwa-peristiwa masa
lampau, sehingga segala kearifan masa lalu itu memungkinkan untuk dijadikan
alternatif rujukan di dalam menjawab persoalan-persoalan masa kini. Di sinilah
arti pentingnya sejarah bagi umat Islam pada khususnya, apakah sejarah sebagai
pengetahuan ataukah ia dijadikan pendekatan di dalam mempelajari agama.
B.Rumusan Masalah
1.Pengertian Pendekatan Sejarah dalam Studi Islam
2.Pendekatan Sejarah Periode Nabi
3.Pendekatan Sejarah Periode klasik
4.Pendekatan Sejarah Periode Pertengahan
5. Pendekatan Sejarah Periode Kebangkitan
6.Pendekatan Sejarah Periode Modern
7. Pendekatan Sejarah Periode Kontemporer
1.kajian
dengan menggunakan sejumlah pendekatan/sudut pandang [perspektif] dalam studi.
1
C. Pembahasan
1.Pengertian Pendekatan Sejarah Dalam Studi
Islam
Dalam
Bahasa Arab kata Sejarah disebut tarikh, yang secara harfiah,berarti ketentuan
waktu,dan secara istilah,berarti keterangan yang telah terjadi pada masa lampau
atau masa yg masi ada. Dalam basa inggris,kata sejarah merupakan terjemahan
dari kata History yang secara harfiah the past experience of mankind,yakni
pengalaman umat manusia di masa lampau.jadi sejarah ialah ilmu yang membahas
berbagai masalah yang terjadi di masa lampau, baik yang berkaitan dengan
masalah sosial,politik,ekonomi,budaya,ilmu pengetahuan,kebudayaan,agama dan
sebagainya.
Bila sejarah dijadikan sebagai suatu pendekatan untuk
mempelajari agama, maka sudut pandangnya akan dapat membidik aneka-ragam
peristiwa masa lampau. Sebab sejarah sebagai suatu metodologi menekankan
perhatiannya kepada pemahaman berbagai gejala dalam dimensi waktu. Aspek
kronologis suatu gejala, termasuk gejala agama atau keagamaan, merupakan ciri
khas di dalam pendekatan sejarah. Karena itu penelitian terhadap gejala-gejala
agama berdasarkan pendekatan ini haruslah dilihat segi-segi prosesnya dan
perubahan-perubahannya. Bahkan secara kritis, pendekatan sejarah itu bukanlah
sebatas melihat segi pertumbuhan, perkembangan serta keruntuhan mengenai suatu
peristiwa, melainkan juga mampu memahami gejala-gejala struktural yang
menyertai peristiwa. Inilah pendekatan sejarah yang sesungguhnya perlu
dikembangkan di dalam penelitian masalah-masalah agama.
2.Pendekatan
Sejarah Periode Nabi
Definisi sejarah pada umumnya
adalah masa lampau manusia, baik yang berhubungan dengan peristiwa politik,
sosial ekonomi maupun gejala alam, yang berarti bahwa sejarah tidak lebih dari
sebuah rekaman peristiwa masa lampau manusia dengan segala isinya.
Unsur penting dalam sejarah
adalah adanya peristiwa dan batasan waktu yaitu masa lampau, adanya pelaku
yaitu manusia, serta daya kritis dari peniliti sejarah.Muncul perbedaan pendapat dikalangan sejarawan tentang saat
dimulainya sejarah islam, secara umum pendapat itu dibedakan menjadi 2 (dua) :
1. Sebagian sejarawan berpendapat bahwa sejarah islam
dimulai sejak Nabi Muhammad diangkat menjadi rasul, kesimpulannya selama 13
tahun Nabi Muhammad SAW tinggal dimekkah telah lahir masyarakat muslim meskipun
belum berdaulat.
2. Mulai sejak Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah,
alasanya karena masyarakat muslim
Disamping perbedaan mengenai awal
sejarah umat islam, sejarawan juga
berbeda pendapat dalam menentukan fase fase atau periodesasi sejarah islam.
Ulama’ Indonesia membuat 2 periodesasi
sejarah islam yaitu :
1.Menurut A.Hasymy periode sejarah islam adalah
sebagai berikut:
1.Permulaan Islam
(610-661M)
2.Daulah Ammawiyah
(661-750M)
3.Daulah Abbasiyah 1
(750-847M)
4.Daulah Abbasiyah 2 (847-946M)
5.Daulah Abbasiyah 3 (946-1075M)
6.Daulah Mughal (1261-1520M)
7.Daulah Usmaniah (1520-1801M)
8.Kebangkitan (1801-sekarang)
2. Menurut Harun Nasution dan Nourouzaman Shidiqi sejarah islam dibagi menjadi
5 (lima)
Periode yaitu:
1.Periode Klasik (650-1200M)
2.Periode Pertengahan
(1200-1800M)
3.Periode kebangkitan
(1800-1900 M)
4.Periode Modern
(1900-2000M)
5.Periode
kontemporer(2000-sekarang)
Untuk kepetingan analisis , periode
sejarah islam yang dipakai dalam kesempatan ini adalah periodesasi yang dibuat
oleh ulama’ pada umumnya yaitu sejarah islam periode klasik, pertengahan,
modern.
3.Pendekatan Sejarah Periode klasik
Masa ini merupakan masa kebangkitan
atau kejayaan islam/periode keemasan
bagi umat islam.
Harun Nasution membagi
periode klasik kedalam dua fase:
a. Fase, ekspansi, integrasi, dan
puncak kemajuan Islam (650-1000M)
Pada
zaman ini daerah Islam meluas melalui Afrika Utara sampai Spanyol di barat,dan
melalui Persia sampai keIndia timur.Di zaman ini pula berkembang dan
memuncaknya Ilmu pengetahuan baik dalam Agama maupun non agama dan kebudayaan
Islam. Dalam Hukum Islam ,bagaimana ini dapat menghasilkan ulama`besar seperti
Imam Malik (93H), Imam Abu Hanifah (80H), Imam Syafi`i dan Imam Ahmad Bin
Hanbal(164H).
Dalam bidang teologi (Ilmu Kalam) seperti Imam al Asy`ari, Imam
al-Maturidi, Pemuka pemuka Mu`tazilah seperti Wasil Bin Atho`,Abu al Hudzail.
Al Nazzam, dan al-Jubba`i. Dalam bidang tasawuf/mistisme, seperti Dzul al Nun
al Misri, Abu Yazid al Bustami dan al Hallaj. Dalam bidang filsafat seperti al
Kindi, al Farabi, Ibnu Sina,al Ghazali, Ibnu Rusdy dan Ibn Maskawaih.Dalam
bidang Ilmu pengetahuan (sains) Ibnu Hayyan, Ibnu Haytam, al Khawarizmi, al
Mas`udi al Razi.dan bidang-bidang lainnnya. Dengan demikian periode klasik ini
merupakan periode kebudayaan dan peradaban Islam yang tertinggi dan mempunyai
pengaruh terhadap tercapainya kemajuan atau peradaban modern di Barat sekarang,
sungguhpun tidak secara langsung.Hal ini diakui oleh orentalis Barat
diantaranya :
Cristoper
Dawson menyatakan "Periode Kemajuan Islam ini bersama masanya dengan abad kegelapan di
Barat"
Gustave Lebon, menyatakan "Orang Arablah yang menyebabkan kita
mempunyai peradaban, karena mereka adalah imam kita selama enam abad"
b. Fase
Disintegrasi (1000-1250)
Fase
disintegrasi ini sebenarnya telah didahului oleh fase pradisintegrasi, yaitu
suatu fase di mana kemajuan Islam masih berlangsung, yaitu daerah daerahnya
mulai terdapat usaha memisahkan diri dari khalifah pusat di Damaskus atau
Baghdad Misalnya: Disebelah Timur Baghdad, timbul Dinasti Tahiri, yang berkuasa
di Khurasan (820-872M), Dinasti Samani (874) melepaskan diri dari Baghdad,
dan Dinasti Saffari pada tahun 908M. Adapun fase disintegrasi merupakan fase di
mana pemisahan diri dinasti dinasti dari kekuasaan pusat, dilanjutkan dengan
perebutan kekuasaan antara dinasti dinasti tersebut untuk menguasai satu sama
lain .Sepeti Dinasti Buwaihi menguasai daerahPersia dikalahkan oleh Saljuk
pimpinan Tughril Beg (1076M). Di zaman disintegrasi ini, ajaran ajaran sufi
timbul pada zaman kemajuan Islam, mengambil bentuk terikat, sehingga mutunya
mulai menurun.
4.Pendekatan Sejarah Periode Pertengahan
Periode pertengahan ini juga dibagi menjadi dua fase
1. Masa kemunduran (1250-1500M)
Pada
masa ini desentralisasi dan disisntegrasi bertambah meningkat. Perbedaan antara
Sunni dan Syi`ah, demikian juga antara Arab dan Persiabertambah
tampak.Pada masa itu pula umat Isalm di Spanyol di paksa masuk Kristen atau
keluar dari daerah itu.
2. Fase tiga kerajaan besar
(1500-1700M) yang dimulai dengan zaman kemajuan (1500-1700M), kemudian zaman
kemunduran (1700-1800M).Tiga kerajaan besar yaitu :
a) Kerajaan Usmani (otto mani empire)
di Turki
b) Kerajaan Safawi di Persia
c) Kerajaan Mughal di India
5.Pendekatan Sejarah Periode Kebangkitan
Islam
Pada periode ini dunia Kristen Eropa sedang mengalami masa
kegelapan, diseumpamakan dengan ” bangkai raksasa yang sedang
membusuk “,[2] sementara itu dunia Islam tengah mengalami masa
keemasan.Perlu dicatat bahwa pada periode ini peradaban Eropa mengalami kebangkitan,
sementara dunia Islam mengalami kemunduran. Pada masa ini muncul tokoh-tokoh
intelektual diantaran Gerard Van Cromona yang menyalin buku Ibnu
Sina The canon of medicine , Fransiscan Roger Bacon, yang menganut
aliran pemikiran empirisme dan realisme berusaha menenentang berbagai kebijakan
gereja dan penguasa pada waktu itu, sehingga menyebabkan perlawanan
terhadap gereja dan raja yang menindas terus berlangsung, revolusi ilmu
pengetahuan makin gencar dan meningkat, Newton dengan teori gravitasinya, John
Locke yang menghembuskan perlawanan kepada pihak gereja dengan mengemukakan bahwa manusia bebas untuk
berbicara, bebas mengeluarkan pendapat, hak untuk hidup, hak untuk merdeka, hak berfikir, begitu juga
J.J .Rousseau yang mengecam penguasa melalui
bukunya yang berjudul Social Contak.
6.Pendekatan Sejarah Periode Modern
Periode
ini merupakan zaman kebangkitan Islam. Ekspedisi Napoleon di Mesir yang
berakhir pada Tahun 1801M yang mengakibatkan jatuhnya Mesir ketangan Barat, itu
membuka mata dunia Islam terutama Turki dan Mesir, akan kemunduran dan
kelemahan umat Islam dibanding dengan kemajuan dan kekuatan Barat yang baru
bangun dari tidurnyaThun 1000 M. Atas dasar itu maka raja raja dan para pemuka
Islam mulai berfikir bagaiman meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam
kembali, serta mencari jalan untuk mengembalikan balance of power yang telah
pincang dan memebahayakan umat Islam.
Ciri
ciri umat Islam pada periode modern ini adalah keadaan yang berbalik pada
periode klasik, dalam arti bahwa pada periode ini umat Islam mulai bangkit sementara Barat sedang dalam kegelapan. Sedang
pada periode modern ini sebaliknya umat Islam sedang dalam kegelapan semantara
Barat mendominasi dunia Islam, sehingga menyebabkan umat Islam ingin belajar
dari Barat.
7. Pendekatan
Sejarah Periode Kontemporer
Periode ini merupakan era tahun terakhir hingga saat ini,
perkembangan ilmu pengetahuan di periode kontemporer ini diantaranya
teknologi rekayasa genetika (genetic engineering), teknologi informasi, teori
partikel elementer.perkembangan stadi Islam sampai era kebangkitan Eropa
(Reinasans), dimana kebangkitan peradaban dan ilmu pengetahuan Barat Eropa
telah menghempaskan dan merobohkan pohon peradaban Islam klasik yang memang
sudah rapuh dari dalam diri umat Islam sendiri.Yang kemudian memasuki masa
modern hingga era kontemporer saat ini, umat Islam masih tertatih-tatih untuk
bangkit dari keterpurukan moral, spiritual dan intelektual.dengan pendekatan
sejarah dan komparasi (Historical and Comparative Research Approach)
yaitu suatu pendekatan untuk memahami sesuatu dengan mempelajari
sejarahnya dan untuk selanjutnya membandingkan seluruh aspek yang ada
dalam sesuatu tersebut dengan sesuatu yang lainnya, dengan demikian akan
dihasilkan pemahaman suatu yang objektif dan utuh. Atau dengan kata lain,
pendekatan dengan tujuan untuk mengetahui Islamic Studies era klasik dan kontemporer
dari sisi sejarah pasang
surutnya, dan bagaimana
bentuk komparasi perbandingan yang dapat dibangun dariIslamic Studies
era klasik dan kontemporer, sebagai usaha untuk memotifasi diri.
2.
Hasan Ibrahim Hasan, Islamic History and culture,pengibaran atas wilayah eropa
yg sangat luas namun keadaan masyarakat nya yang berada dlam kebodohan yang
teramat sangat
D. Kesimpulan
Pendekatan sejarah dalam mempelajari islam: merupakan profil campuran
yakni,sebagian dari praktek tersebut,ada yang dipengarui sejarah, dan ada juga
yang dipengaruhi oleh adat- istiadat dan kebudayaan setempat. Praktek
pendidikan dalam sejarah tidak selamanya mencerminkan apa yang dikendaki ajaran
Alquran dan Asunah. Infurmasi yang terdapat dalam sejaarah bujkanlah dogma/
ajaran yang harus diikuti, melainkan sebuah informasi yg harus dijadikan bahan
kajian dan renungan,memilah dan memilih bagian yang sesuai dan relevan untuk di
gunakan.
Sebagai objek studi, Islam harus didekati dari berbagai aspeknya dengan
menggunakan multidisiplin ilmu pengetahuan untuk mengurai fenomena agama ini.
Salah satunya adalah melalui pendekatan sejarah (sejarah periode nabi,
periode klasik, periode pertengahan dan modern) Dengan demikian sejarah
islam secara singkat yang pada kontak
islam dan barat pertama menampilkan keungulan peradapan islam atas barat. Sedangkan dalam kontak
berikutnya, menampilkan keungulan peradapan barat atas islam, dan peradaban
kita sekarang masih ketingalan dari barat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Amin, Studi Agama Normativitas
atau Historisitas, Yogyakarta;1996
Hakim, Atang Abdul, dan Jaih Mubarok, Metodologi
Studi Islam, (Bandung: Rosda)
Nata, Abudin Nata, Metodologi Studi
Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998.
Nasution,Dr.H.Khoirudin.Pengantar
Studi Islam Yokyakarta ACAdeMIA+TAZAFA 2009
Nasution,
Harun Falsafah dan Mistisme dalam islam. Cot9.Jakarta: Bulan Bintang 1995